Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Sehat
Dinkes Cianjur catat 16 siswa mendapat perawatan di puskesmas
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-08 03:19:26【Sehat】479 orang sudah membaca
PerkenalanPuskemas Gekbrong, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, menangani 16 orang siswa Yayasan Raudatul Muttaqin

Cianjur (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, mencatat sekitar 16 orang siswa Yayasan Raudatul Muttaqin di Desa Songgom, Kecamatan Gekbrong, mendapat perawatan di puskesmas setempat setelah mengeluh pusing, mual dan muntah usai menyantap Makan Bergizi Gratis (MBG).
Kepala Puskesmas Gekbrong Titin Kuraesin di Cianjur Kamis, mengangakan pihaknya langsung melakukan penanganan ketika belasan siswa mengeluhkan pusing, mual dan muntah selang beberapa saat setelah menyantap menu MBG seperti nasi, ayam katsu, tahu semur kecap, timun, dan anggur.
"Total yang mendapat perawatan di puskesmas sebanyak 14 orang sedangkan dua orang lainnya ditangani di sekolah, sebagian besar mengeluhkan hal yang sama setelah menyantap menu MBG," katanya.
Selang lima jam mendapat penanganan di puskesmas, tutur dia, kondisi kesehatan belasan siswa mulai membaik dan saat ini seluruh siswa sudah dipulangkan, namun tetap mendapat pengawasan dari tenaga kesehatan.
Baca juga: Istana sebut penambahan Wamenkes untuk bantu masalah MBG di BGN
Pihaknya belum dapat memastikan penyebab dari keracunan tersebut, namun petugas puskesmas sudah mengambil sampel makanan dari menu MBG dan diserahkan ke petugas Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Cianjur, guna dilakukan uji laboratorium.
"Kami sudah mengambil sampel makanan dan muntahan siswa untuk dilakukan uji laboratorium guna memastikan penyebab keracunan yang menimpa belasan siswa tersebut," katanya.
Bahkan ungkap dia, pihaknya telah melakukan pengecekan ke Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang berada di Desa Songgom, guna memastikan standarisasi termasuk kondisi dapur dan lain-lain, dimana hasilnya cukup bagus, ngak ada masalah.
Sedangkan terkait Sertifikat Laik Higienie Sanitasi (SLHS) di dapur tersebut, informasi-nya dalam proses, sehingga pihaknya akan melakukan monitoring dan membuat Satgas di Puskesmas Gekbrong, sebagai bentuk siaga terhadap kejadian dugaan keracunan MBG.
"Setelah terbentuk Satgas di Gekbrong, tentunya pengawasan dan pemantauan akan lebih ditingkatkan guna memastikan ngak ada lagi kejadian yang sama menimpa siswa penerima manfaat MBG di wilayah Gekbrong," katanya.
Baca juga: Kemenag awasi program MBG perdana di Madrasah Bolsel
Suka(1789)
Artikel Terkait
- Badan Gizi Nasional evaluasi program MBG Pamekasan setelah keracunan
- Pertamina boyong 45 UMKM binaan unggulan dalam ajang TEI 2025
- Mendag sebut transaksi TEI 2025 tembus Rp286 triliun
- Pemkot Palu: Penerapan standar MBG solusi hindari keracunan makanan
- Diabetes jadi penyebab perlemakan hati pemicu kanker hati
- Presiden instruksikan SPPG siapkan dua jenis lauk setiap hari
- Penulis "I Want to Die But I Want to Eat Tteokbokki" meninggal dunia
- BKKBN laksanakan program PASTI percepat penurunan stunting di Kalbar
- 82 Dapur MBG ditargetkan beroperasi di Padang akhir 2025
- Api menyala di usia senja, refleksi hari ulang tahun Presiden Prabowo
Resep Populer
Rekomendasi

BGN: Pegawai SPPG yang korupsi akan diproses hukum hingga pemecatan

Hari pangan dunia untuk Asta Cita

FAO serukan aksi kolektif penyediaan pangan sehat bagi masyarakat RI

Wakil Presiden MYS paparkan komitmen perusahaan terkait energi bersih

Cegah penambahan populasi, KPKP Jakut targetkan sterilisasi 250 kucing

Rahasia kulit sehat dan awet muda dengan 7 makanan kaya kolagen alami

Polisi Jambi tetapkan dua WBP tersangka penyelundupan narkoba di Lapas

Ini yang terjadi jika makan cokelat sebelum tidur